KumpulanCerita Rakyat Indonesia : Cerita Rakyat Sulawesi Tuti A. Windri ; Wahyu Untara Detil Buku. Edisi-Penerbit Jakarta : CV. Sinar Cemerlang Abadi, 2007. Deskripsi Fisik 63 hlm. : ilus. ISBN . Subjek. Bahasa Indonesia Perpustakaan Jakarta Barat PutriLumimuut (asal-usul etnis Minahasa, Sulawesi Utara): cerita rakyat dari Sulawesi Utara. View node catalog data. Suladi; Qomariah, Nurul; Description not available . Collection Location. Perpustakaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Detail Information Series Title- Dipostingdalam: Cerita Rakyat Nusantara, Cerita Rakyat Sulawesi Diarsipkan dalam: Cerita rakyat I Laurang Manusia Udang, Cerita rakyat Ksatria dan Burung Garuda, Cerita Rakyat Nusantara, Cerita rakyat Putri Tandampalik, Cerita rakyat Si Penakhluk Rajawali, Cerita Rakyat Sulawesi Selatan. Konon pada zaman dahulu kala, di sebuah daerah pegunungan di Sulawesi Selatan (kini Sulawesi Barat ), hidup seorang Anak Raja bersama hambanya. Suatu waktu, Anak Raja itu ditimpa sebuah musibah. Bunga-bunga dan buah-buahan di tamannya hilang entah ke mana dan tidak tahu siapa yang mengambilnya. Ia pun berniat untuk mencari tahu siapa pencurinya. AwalCerita Legenda Panglima To Dilating. Dahulu di sebuah bukit Napo di daerah Tammajarra, Puloweli Mandar berdiri sebuah Kerajaaan Balanipa yang dipimpin oleh seorang Raja bernama Balanipa. Raja Balanipa dikenal karena keinginannya untuk tetap memimpin kerajaan dengan cara apapun. Bahkan dia tega memberikan perintah pada Panglima kepercayaan CeritaPuti Jailan ~ Kaba Puti Jailan adalah suatu kaba (sastra lisan) yang sangat digemari oleh rakyat/penduduk di daerah Pasaman Bagian Barat, kaba ini adalah cerita legenda yang terjadi di Pasaman Barat pada masa dahulu kala yang mengandung nasehat-nasehat terhadap pemuda - pemudi dan terhadap orang tua yang mempunyai sifat-sifat tamak akan kekayaan dan kekuasaan. KTJiG. Kalau bicara tentang cerita rakyat Sulawesi Selatan, ada cukup banyak cerita rakyat yang bisa kita pelajari dan mengandung pesan moral… Lanjutkan Membaca → Kalau bicara tentang cerita rakyat Sulawesi Selatan, cukup banyak cerita rakyat dari provinsi ini dan kesemuanya memiliki sisi moral yang… Lanjutkan Membaca → Legenda batu bagga ini memang sangat mirip dengan salah satu cerita rakyat yang berasal dari Sumatera Barat. Hmm kakak tidak… Lanjutkan Membaca → Kami sudah cukup banyak memposting Cerita Rakyat Cerpen dari Sulawesi Utara. Papa dan Mama bisa menggunakan menu pencarian jika ingin… Lanjutkan Membaca → Cerita rakyat Sulawesi Selatan yang akan kakak ceritakan di hari libur ini jangan sampai terlewatkan. Ceritanya sangat seru mengenai kisah… Lanjutkan Membaca → Hawadiyah ialah seorang gadis yatim miskin yang hidup di sebuah desa di kawasan Mandar, Sulawesi Barat. Pada suatu waktu, seorang… Lanjutkan Membaca → Kisah Putri Tandampalik adalah contoh cerita rakyat singkat yang akan kami ceritakan malam hari ini. Kisah ini mengajarkan kita untuk… Lanjutkan Membaca → Kisah Panglima To Dilating merupakan cerita rakyat nusantara yang berasal dari Sulawesi. Cerita rakyat Indonesia ini pernah Kakak posting dengan… Lanjutkan Membaca → Cerita Rakyat Sulawesi Utara Ratu Adioa Suatu hari Ratu Wulanwanna menantang keberanian empat sahabatnya untuk membunuh orang tua mereka,… Lanjutkan Membaca → Kemenangan Sebuah Kejujuran sangat terlihat pada Cerita Rakyat Dari Sulawesi Utara ini. Siapapun orang yang jujur maka pada akhirnya Tuhan… Lanjutkan Membaca → Kebaikan hati La Sirimbone pada Cerita Rakyat Sulawesi Tenggara membawa dia kepada keberuntungan. Orang yang baik hati akan disayangi oleh… Lanjutkan Membaca → Penyesalan seorang ibu pada Cerita Rakyat Sulawesi Tengah Legenda Putri Duyung menjadi hal yang sangat mengharukan. Amanat moral dari… Lanjutkan Membaca → Cerita Rakyat Sulawesi Utara yang paling dikenal dimasyarakat adalah Kisah Burung Kekekow. Cerita Rakyat dari Sulawesi Utara ini mengajarkan kita… Lanjutkan Membaca → Posting kali ini merupakan lanjutan dari posting sebelumnya yaitu Kumpulan Dongeng Cerita Rakyat dari Sulawesi yang cocok digunakan sebagai cerita… Lanjutkan Membaca → Blog sebagian besar berisi kumpulan dongeng cerita rakyat yang berasal dari nusantara. Lanjutkan Membaca → Definisi / Pengertian cerita rakyat Kisah Rakyat / Legenda Kisah Rakyat / Legenda / Cerita rakyat adalah cerita atau… Lanjutkan Membaca → Makassar - Samba Paria merupakan cerita rakyat yang berasal dari suku Mandar, Sulawesi Barat Barat. Cerita rakyat ini cukup populer dan melegenda di kalangan dari buku berjudul 'Cerita Rakyat Sulawesi Barat Samba Paria' yang diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, cerita rakyat Samba Paria mengisahkan tentang seorang gadis pemberani yang berhasil menaklukkan rajanya yang memerintah dengan sangat kejam. Raja tersebut bernama Raja Bumi bahwa Raja Bumi Mandar kerap membuat rakyatnya sengsara, dia selalu merampas semua harta yang dimiliki rakyatnya. Rakyat hanya bisa mematuhi semua keinginan raja. Walaupun mereka hidup dalam kesengsaraan, tak ada seorang pun yang berani melakukan perlawanan. Akan tetapi, seorang gadis bernama Samba Paria menunjukkan keberaniannya dan melakukan perlawanan kepada raja. Hal itu dilakukan Samba Paria agar bisa kembali hidup dengan damai dan tentram bersama adik seperti apa kisah perjuangan Samba Paria dalam menaklukkan Raja Bumi Mandar yang kejam? Simak berikut ini kisah Rakyat Sulawesi Mandar Samba PariaAlkisah, di daerah Mandar, Sulawesi Barat, hiduplah seorang Raja yang zalim dan sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Tiap kali sang raja melihat rakyatnya hidup bercukupan, sang raja langsung memungut pajak yang Mandar sebenarnya merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alamnya. Namun, karena keserakahan sang raja, semua jerih payah rakyat dari membajak sawah atau menjala ikan di laut menjadi raja dan keluarganya hidup berlimpah dengan kekayaan hasil memungut pajak secara sewenang-wenang. Sementara rakyatnya tetap hidup dalam kemiskinan meski telah bekerja keras mengolah yang jenuh dengan kezaliman raja pada akhirnya melakukan perlawanan secara sendiri-sendiri atau berkelompok. Tapi semua perlawanan itu sia-sia, raja makin zalim dan memerintahkan tentara kerajaan untuk mengganjar rakyat yang melawan dengan hukuman yang hidup dalam ketakutan lalu berusaha melarikan diri ke negeri lain, namun tidak semuanya berhasil. Perahu yang digunakan untuk berlayar kadangkala tenggelam diterjang ombak ganas di tengah laut atau perahu yang ditumpangi bocor hingga akhirnya tidak punya pilihan lain selain berdiam diri dan memasrahkan diri pada yang maha dikenal sebagai sosok yang zalim dan serakah, sang raja juga dikenal sebagai penyuka perempuan. Perempuan muda dan cantik yang ditemui dan dilihatnya akan diambil paksa olehnya untuk dijadikan sebagai sang raja telah memiliki tiga belas permaisuri, tapi raja belum merasa puas. Suatu ketika saat berada di istana, raja berkata,"Akan aku buktikan bahwa akulah satu-satunya raja sakti tanpa tanding sejagat. Aku haarus memiliki empat puluh permaisuri sebagai bukti kesaktianku!" kata sang raja yang semena-mena itu membuat rakyat hidup dalam ketakutan dan kehilangan semangat. Para gadis memilih mengurung diri di dalam rumah karena takut suatu saat diculik oleh itu, di suatu kampung di lereng gunung tinggalah seorang nenek yang telah berusia lanjut. Meskipun sudah tua pikirannya masih itu dikenal memiliki kemampuan menerawang hal-hal yang akan terjadi di kemudian hari. Tak jarang, orang-orang di sekitarnya bertanya pada sang nenek tentang nasib mereka yang dipermainkan oleh sang nenek mengatakan, dia melihat dalam mimpinya sang raja akan ditaklukkan oleh seorang perempuan muda dan mengakhiri tidak hanya nenek yang mendapatkan mimpi. Suatu malam sang raja juga bermimpi menemukan bunga yang harum semerbak di belantara tempat biasa sang raja pergi harinya, raja memanggil juru nujum ke istana untuk menanyakan makna mimpinya karena dia sangat nujum menjelaskan sang raja akan mendapatkan permaisuri baru yang masih muda dan cantik jelita di rimba belantara. Namun, dia juga berpesan agar sang raja berhati-hati karena gadis yang akan dipersuntingnya juga akan membawa petaka bagi sang terlena dengan kebahagiaan mendengar dirinya akan mempersunting seorang gadis muda dan cantik, dia pun enggan mendengarkan pesan dari juru itu, sebuah rumah panggung tersembunyi di rimba belantara, hidup lah dua orang kakak beradik yang telah yatim piatu. Yang sulung adalah seorang gadis berusia enam belas tahun bernama Samba, sementara sang adik adalah seorang laki-laki berusia sepuluh kerap memanggil si sulung dengan sebutan Samba Paria karena rumahnya yang tertutup rapat oleh tanaman paria. Tanaman paria yang tumbuh menjalari tiang, tangga, dan atap rumah mereka sehingga tak seorang pun akan menduga keberadaan rumah itu jauh dari pemukiman penduduk dan tertutupi pepohonan yang tumbuh lebat di siang Samba Paria bersama adiknya sedang asyik menyantap makanan yang terbuat dari talas di rumah panggungnya. Ketika adik Samba akan memasukkan ubi talas yang masih panas ke dalam mulutnya, tiba-tiba talas itu terlepas dan terjatuh ke berdua membiarkan talas itu tetap di tanah. Mereka tidak memungutnya lagi, karena talas itu telah kotor oleh tanah sehingga tidak mungkin lagi untuk saat yang hampir bersamaan, rombongan raja dari pesisir Mandar sedang berburu di hutan itu. Mereka datang dengan menunggang kuda dan membawa serta beberapa Ekor anjing pemburu yang anjing-anjing pemburu itu dilepas untuk mencari mangsa. Saat kembali, anjing kesayangan raja menggigit sebuah makanan mulutnya."Pengawal! Benda apa yang digigit anjing itu? Cepat ambil benda itu dan bawa kemari!" perintah sang raja yang sedang duduk beristirahat di bawah sebuah pengawal mengambil benda yang digigit si anjing dan menyerahkannya pada sang raja."Paduka, benda ini ternyata sepotong ubi talas yang masih hangat." ujar pengawal itu."Apa katamu? Ubi talas yang masih hangat? Dari mana anjing itu mendapatkan talas hangat di tengah rimba belantara seperti ini?" tanya sang raja raja merasa yakin bahwa orang yang memasak ubi takas itu pasti berada di sekitar situ juga. Karena penasaran, sang raja memberi isyarat kepada si anjing pemburu agar mengantarnya ke tempat ubi talas yang masih hangat itu mereka di depan rumah Samba Paria yang berselimut tanaman peria. Sang raja hampir tidak percaya pada penglihatannya ketika menyaksikan sebuah rumah di tengah belantara rasa penasaran, sang raja mengetuk pintu dan mencari sang pemilik rumah. Beberapa saat kemudian pemilik rumah membukakan raja tertegun saat melihat gadis belia yang cantik jelita berdiri di hadapannya."Aduhai, cantiknya gadis ini." Sang raja bergumam takjub dalam raja pun jatuh hati dengan gadis itu. Tiba-tiba dia teringat akan perkataan juru nujum istana beberapa waktu lalu. Sang raja menduga gadis itu adalah calon permaisurinya dan sang raja berencana untuk itu, hati Sambar pun bergetar tidak karuan. Bukan karena Samba Paria sedang jatuh hati, melainkan karena ia tahu bahwa yang berdiri di hadapannya adalah sang raja karena pakaian yang dikenakannya penuh dengan perhiasan emas yang Paria hendak menjamu sang raja yang sedang kehausan, sayangnya persediaan air minum telah habis. Akhirnya Samba meminta sang raja untuk menunggu air yang diambil adiknya di sungai di balik raja menyanggupi, namun tiba-tiba muncul niat buruk sang raja menculik Samba Paria untuk dijadikan istrinya. Sang raja kemudian melubangi tempat air yang akan dibawa adik Samba Paria agar anak kecil itu berlama-lama di sang raja memerintahkan beberapa pengawalnya untuk membawa gadis cantik itu ke istana. Samba Paria memohon agar tidak dibawa, dia mencemaskan adiknya jika ditinggal sendiri di sang raja tidak peduli dan tetap ingin membawa Samba Paria. Samba Paria kemudian mencari untuk meninggalkan jejak agar sang adik bisa kemudian meminta izin kepada raja untuk mengumpulkan puluhan lembar daun paria untuk dijadikan sayur, dia beralasan sangat menyukai sayur daun paria. Sang raja pun menyetujui permintaan Samba perjalanan menuju istana, Samba Peria merobek-merobek daun paria itu lalu menebarkannya di jalan yang dilaluinya agar adiknya dapat mengetahui yang pulang dari sungai tidak menemukan kakaknya di rumah lantas melihat sobekan daun. Dia pun mengikutinya, setelah hari lamanya berjalan, akhirnya sang adik tiba di istana mencari kakaknya, namun sang raja menyekap dan tidak membiarkan Samba Paria menemui adiknya. Sang adik merasa kecewa, sebelum adik Samba Paria pulang, ia menanam sebatang pohon kelor di depan istana dan berpesan,"Baiklah, jika kakak sudah tidak sudi menemui adik. Adik akan pulang ke rumah. Adik akan menanam sebatang pohon kelor d sini. Jika batang kelor ini layu berarti adik sedang sakit keras. Jika batang kelor ini mati, berarti Adik juga sudah mati," kata anak itu lalu bergegas pergi dengan perasaan sedih dan kecewa yang teramat Paria hanya bisa menangis mendengar pesan terakhir adiknya. Ia selalu mengkhawatirkan nasib adiknya yang tinggal sendiri di tengah rimba mengetahui nasib adiknya, setiap hari Samba Paria mengintip batang kelor itu melalui jendela. Semakin hari batang kelor itu semakin layu. Hal itu menunjukkan bahwa adik Samba Paria sedang sakit kondisi itu, Samba Paria mulai panik. Ia pun segera mencari cara agar bisa melarikan diri dari istana suatu hari, saat sang Raja pergi berburu, Samba Paria memasak nasi dan lauk sebanyak-banyaknya. Dia berniat untuk melarikan semua makanan sudah matang, ia lalu mengajak dayang-dayang istana pergi mandi di sungai yang berada tidak jauh dari istana. Ketika sedang asyik mandi, Samba Paria sengaja membuang cincin pemberian sang Raja ke dalam air."Tolong! Tolong! Cincinku jatuh ke dalam air!" teriak Samba` teriakan Samba Paria, dayang-dayang tersebut segera melompat ke dalam sungai. Mereka harus menemukan cincin itu karena khawatir akan dihukum oleh sang dayang-dayang tersebut menyelam di dalam air, Samba Paria segera mengenakan pakaiannya dan mengambil bungkusan makanannya. Dia lalu menunggang kuda hendak menemui adiknya yang dikiranya sudah di rumahnya, Samba Paria mendapati adiknya tergolek lemas tidak berdaya dengan mata terpejam. Dia pun segera membuka bungkusan makanan yang dibawanya lalu menyuapi dengan pelan-pelan, adiknya masih bisa mengunyah dan menelan makanan itu. Akhirnya, sang Adik perlahan-lahan pulih dan sudah bisa diajak berbicara. Hati Samba merasa lega karena adiknya Samba Paria bertanya mengenai sang raja, karena sang raja pasti akan menyusul dan membawanya kembali ke istana. Samba memikirkan bagaimana cara agar ia lolos dari belenggu sang Paria lalu menghaluskan biji cabe rawit, merica, dan daun kelor sebanyak-banyaknya. Setelah itu, ia mencampurnya dengan abu dapur, lalu memberinya air sehingga bentuknya seperti adonan lama kemudian, sang raja benar-benar datang mencarinya. Sang raja langsung naik ke rumah dan mengetuk pintu."Hei, Samba Paria, buka pintunya! Kalau kau tidak buka pintu, akan aku dobrak pintu ini!" seru sang Raja yang sudah berdiri di depan pintu dengan Paria pun segera membuka pintu rumahnya sambil membawa wadah dari tempurung kelapa yang berisi adonan cabe rawit, abu, daun kelor dan pintu terbuka, ia langsung menyiramkan adonan tersebut ke arah mata sang raja. Raja pun langsung menjerit menahan rasa perih sambil mengusap-usap kedua itu, tiba-tiba raja terpeleset dan akhirnya jatuh terjungkal-jungkal ke tanah. Raja yang zalim itu pun tewas seketika karena tulang lehernya patah terpental di batu besar yang berada di bawah tangga rumah Samba itu, Samba Paria pun kembali hidup damai, rukun, dan tenang bersama adiknya. Simak Video "Pria di Polman Tewas Ditikam OTK Saat Tidur Sampai Wajah Terbelah" [GambasVideo 20detik] urw/sar Banyak sekali cerita rakyat Sulawesi Barat yang menarik untuk diketahui. Selain menambah wawasan dongeng Sulawesi Barat selalu mengandung amanat moral yang baik untuk dipelajari. Selain cerita rakyat dari Sulawesi Barat kakak juga akan bercerita dongeng dari Kalimantan Timur tentang asal usul nama Kota Balikpapan. Yuk kita ikuti ceritanya sampai selesai. Cerita Rakyat Sulawesi Barat Asal Usul Kampung Pummisang Di sebuah desa, tinggalah seorang kakek yang bernama Paummisang. Penduduk memanggilnya Kanne kakek Paummisang. la tinggal agak jauh dari penduduk yang lain. Meskipun begitu, Kanne Paummisang selalu menjalin hubungan balk dengan para tetangganya itu. Kakek ini terkenal ramah dan baik hati. Sehari-harinya, Kanne Paummisang bercocok tanam di sekitar rumahnya. Hasil ladangnya melimpah ruah. la senang membagi-bagikannya kepada siapa saja yang membutuhkan. Namun, Kanne Paumissang mempunyai kebiasaan aneh, ia suka mengunyah batang tebu, kemudian ampasnya la kumpulkan di ruang tengah rumahnya. Lama-kelamaan ampas tebu tersebut pun menggunung. Anehnya lagi, Kanne Kaummisang sering tidur-tiduran di atas tumpukan ampas itu. Kanne Golla, seorang nenek tetangga Kanne Paummisang sering kali datang meminta beberapa hasil ladang. “Ambillah apa yang kau perlu, tidak usah menunggu aku datang jika aku sedang tidak ada. Ambil saja Kanne Golla!” ujar Kanne Paummisang dengan ramah. Begitu juga dengan para tetangga yang lain, ia sangat dermawan meskipun hidupnya sederhana. Suatu hari, Kanne Golla datang ke rumah Kanne Paummisang. la membawakan makanan hangat untuk tetangganya yang baik hati itu. Namun, ia tidak melihat kakek itu di halaman rumahnya. “Kanne Paummisang! Kanne Paumisang!” panggil Kanne Golla. Namun, tidak ada orang yang menyahut. Lalu, Kanne GoIla mendekati pintu rumah dan melongok ke dalam. la melihat tubuh Kanne Paummisang di atas tumpukan ampasnya. Kanne Golla menghampiri kakek bai Cerita Rakyat Sulawesi Barat Asal Usul Kampung Pummisang k hati itu, ternyata Kanne Paummisang telah meninggal dunia. Penduduk merasa sangat sedih dengan kepergian Kakek dermawan itu. Untuk mengenang jasa dan kebaikannya kampung itu dinamakan Kampung Paummisang. Letaknya di Tinambung, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Pesan moral dari Cerita Rakyat Sulawesi Barat Asal Usul Kampung Pummisang adalah jadilah orang yang baik hati yang selalu membantu orang lain saat mereka membutuhkan. Orang yang baik akan disayangi dan dihormati oleh orang-orang disekitarnya. Cerita Rakyat Kalimantan Timur Asal Muasal Kota Balikpapan Dahulu kala, Raja Aji Muhammad memimpin sebuah kerajaan dengan adil dan bijaksana. Kerajaan ini terletak di sebuah daerah yang subur dan memiliki sebuah teluk yang indah. Raja Aji Muhammad mempunyai seorang putri yang cantik jelita bernama Aji Tatin. Setelah dewasa, Aji Tatin menikah dengan anak seorang bangsawan dari Kerajaan Kutai. Pesta pernikahan mereka diselenggarakan dengan meriah. Sebagai hadiah pernikahan, Raja Aji Muhammad memberikan wilayah teluk kepada putrinya. “Wilayah tersebut sangat indah dan kini sepenuhnya milikmu. Pimpinlah wilayah tersebut sebaik-baiknya. Kau pun bisa memungut upeti dari rakyat yang dapat kamu pergunakan untuk kepentingan negeri,” pesan Raja Aji Muhammad kepada puterinya. Dibantu oleh suaminya dan seorang abdi yang setia dan baik hati bernama Panglima Sendong, Putri Aji Atin memerintah di negeri baru tersebut. la memungut upeti dari rakyat berupa hasil bumi, terutama kayu yang sudah diolah menjadi papan. Papan-papan tersebut digunakan untuk membangun sebuah istana kerajaan. Suatu ketika, Panglima Sendong bersama anak buahnya baru saja selesai memungut upeti berupa papan. Upeti tersebut diangkutnya dengan sebuah perahu. Tidak terduga, ternyata cuaca buruk menghadang mereka. Angin laut bertiup kencang manghantam kapal. Mereka mencoba mendayung perahu dengan lebih cepat tetapi sia-sia. Gelombang air laut segera masuk ke dalam perahu clan membuat perahu tersebut terbalik. Dayung yang digunakan awak kapal semua patah. Papan- papan yang diangkut terlempar clan menyebar di permukaan laut. Panglima Sendong dan semua anak buahnya tidak bisa diselamatkan. Akhirnya, perahu yang karam tersebut terempas di batu karang dan pecah berantakan. Putri Aji Atin dan suaminya sangat berduka dengan peristiwa yang menimpa Panglima Sendong dan awak kapalnya. Untuk mengenang wilayah teluk tempat perahu tersebut terbalik, dinamakanlah daerah itu dengan nama Balikpapan. Nama tersebut berasal dari kata balik dan papan. Sementara itu, karang tempat perahu tersebut terempas, semakin lama semakin membesar dan membentuk sebuah pulau. Pulau tersebut dinamakan Pulau Tukung yang berasal dari kata tokong galah yang menggambarkan dayung para awak kapal yang patah. Balikpapan adalah sebuah kota besar di Provinsi Kalimantan Timur. Pesan moral dari Cerita Rakyat Kalimantan Timur Asal Muasal Kota Balikpapan adalah musibah datang tanpa dapat kita duga, karena itu kita harus selalu bersabar dalam menghadapinya. Baca dongeng rakyat dari Sulawesi Barat dan Kalimantan Timur lainnya pada artikel berikut ini Dongeng Anak Anak Indonesia Kisah I Tui Ting dan Cerita Rakyat Kaltim Dongeng Kalimantan Timur Cerita Rakyat Sulawesi Barat Legenda Si Kembar Sawerigading dan Tenriyabeng Apa kabar sobat blogger Jombang dan kawan pembaca The Jombang Taste se-Indonesia? Pada artikel sebelumnya kita sudah mengulas cerita Legenda Putri Tandampalik dari Sulawesi Selatan dan kisah dongeng Suri Ikun dari Provinsi NTT. Berikut ini cerita legenda si kembar yang terpisah sejak kecil dari Sulawesi Barat, yaitu Sawerigading dan Tenriyabeng. Selamat membaca. Pada jaman dulu ada seorang pemimpin kerajaan dari keturunan Raja Langit yang bernama La Tiuleng. Raja itu memiliki gelar Batara Lattu. Batara Lattu dikaruniai dua anak kembar, yaitu seorang anak laki-laki yang diberi nama Lawe atau La Madukelleng, namun anak laki-laki itu lebih dikenal dengan sebutan Sawerigading. Sedang saudara perempuannya bernama We Tenriyabeng. Dua saudara kembar itu adalah keturunan raja dan kelak akan menjadi tokoh bersejarah dari Sulawesi Barat. Meskipun terlahir sebagai saudara kembar, Sawerigading dan We Tenriyabeng tidak dibesarkan bersama-sama. Mereka hidup terpisah sejak kecil sehingga satu sama lain tidak saling mengenal. Begitulah salah satu isi peraturan adat pada saat itu. Jika ada anak terlahir kembar, maka mereka harus dipisahkan sejak kecil. Jika itu tidak dilakukan, maka Dewa akan murka kepada penduduk. Kisah Cinta Terlarang Saudara Sedarah Waktu terus bergulir hingga bertahun-tahun lamanya. Sawerigading dan We Tenriyabeng telah tumbuh dewasa. Sawerigading tumbuh menjadi pemuda yang gagah-perkasa. Ia memiliki tubuh yang tegap dan berwajah tampan. Begitu juga dengan We Tenriyabeng telah menjadi gadis cantik. Rambutnya panjang terurai dan senyumnya sungguh menawan. Suatu ketika Sawerigading sedang berjalan di sebuah desa, tiba-tiba ia melihat gadis yang sangat cantik berlalu di hadapannya. Sawerigading jatuh cinta pada pandangan pertama. Gadis itu sungguh mempesona. Ia ingin sekali berkenalan dan menjalin kasih dengannya. Maka dengan mengumpulkan segenap keberanian diri, Sawerigading menyapa gadis cantik itu. “Siapakah namamu, wahai gadis cantik?” tanya Sawerigading. “Namaku We Tenriyabeng,” jawab We Tenriyabeng dengan tersipu. Perkenalan Sawerigading dan We Tenriyabeng pun berlanjut. Sawerigading mengutarakan keinginannya untuk menikahi We Tenriyabeng. Begitu pula dengan We Tenriyabeng ternyata jatuh cinta kepada Sawerigading. Hati Sawerigading dan We Tenriyabeng berbunga-bunga. Cinta mereka berdua ternyata saling berbalas. Mereka pun setuju untuk melangsungkan pernikahan secepatnya. Sesuai adat yang ada, sebelum dilaksanakan pernikahan maka kedua orang tua mereka harus dipertemukan. Sawerigading dan We Tenriyabeng saling mengundang ayah dan ibu masing-masing ke tempat pertemuan. Ketika keduanya sepakat untuk meminta restu kedua orang tuanya, betapa terkejutnya mereka mengetahui bahwa mereka adalah saudara kembar yang terpisah. “Jadi, engkau adalah saudaraku?” Sawerigading berkata dengan mata terbelalak. Ia hampir tidak mempercayai kenyataan ini. Hancurlah perasaan Sawerigading dan We Tenriyabeng. Sawerigading dengan hati sangat kecewa pergi meninggalkan Kerajaan Luwu dan bersumpah tidak ingin kembali. Sedangkan, We Tenriyabeng pergi entah ke mana. Tidak ada lagi penduduk Luwu yang bertemu dengan Sawerigading dan We Tenriyabeng. Keduanya terlanjur kesal karena merasa dipermainkan nasib. Berusaha Melupakan Masa Lalu Diceritakan bahwa Sawerigading yang ketika itu pergi mengembara akhirnya tiba di sebuah negeri Tiongkok. Di sana dikabarkan ia mengalahkan beberapa kesatria Kerajaan Tiongkok sehingga diangkat menjadi pemimpin para kesatria. Sawerigading terus belajar berperang dan menghimpun kekuatan. Ia tidak ingin mengingat kisah cintanya dengan We Tenriyabeng yang kandas ketika menjelang pernikahan. Namun kehidupan terus berputar. Kisah cinta Sawerigading ternyata belum berakhir, ia bertemu seorang putri cantik asal Tiongkok bernama Cudai. Setelah sekian lama, ternyata Sawerigading menjadi seorang kapten yang perkasa. Dalam perjalanannya, ia berlayar ke daerah Ternate di Maluku, Sumbawa, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sunda dan Malaka. Pekerjaan berlayar menjadikannya pemimpin yang kaya-raya. Setelah menikah, Sawerigading dikaruniai seorang anak laki-laki, ia bernama I La Galigo dan bergelar Datunna Kelling. Dikisahkan bahwa I La Galigo ketika dewasa menjadi seorang kapten kapal seperti ayahandanya. Namun, ia tidak pernah menjadi seorang raja. I La Galigo dikabarkan memiliki empat orang istri dari berbagai negeri. Ia pun karunia anak yang salah satunya bernama La Tenritatta. La Tenritatta adalah keturunan terakhir yang dinobatkan di kerajaan Luwu. Amanat cerita rakyat mengenai kisah saudara kembar Sawerigading dan We Tenriyabeng dari Sulawesi Barat ini adalah kita diharuskan mengenal saudara sendiri. Sesama saudara harus menjalin silaturahmi dengan baik. Sebab jika tidak mengenal kerabat sendiri bisa-bisa kita berbuat salah kepada saudara kita sendiri. Semoga cerita rakyat dari Sulawesi Barat ini bisa memberi manfaat untuk Anda. Sampai jumpa di artikel The Jombang Taste berikutnya. Daftar Pustaka Rahimsyah, MB. 2007. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara Lengkap dari 33 Provinsi. Bintang Usaha Jaya, Surabaya. Artikel Terkait

cerita rakyat sulawesi barat